Jumat, 10 Maret 2017

Tugas Review Jurnal E-Business

TUGAS REVIEW JURNAL E-BUSINESS


EVALUASI PENERAPAN E-BUSINESS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK MODEL SHAABAN ELAHI (STUDI KASUS PERUSAHAAN HOTEL GRAND LEGI)



Asfiyatul Rahmawati Maf'ula (4114007)

Kelas : B


 Teknik - Sistem Informasi

Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU)

JOMBANG










EVALUASI PENERAPAN E-BUSINESS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK MODEL SHAABAN ELAHI (STUDI KASUS PERUSAHAAN HOTEL GRAND LEGI)


Bagas Samudra(1), Mudjahidin, S.T, M.T(2)
Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: buaghast@gmail.com(1), mudjahidin@is.its.ac.id(2)


Abstrak—Hotel  Grand  Legi  menggunakan  e-business  sebagai bisnis  model  inti  merupakan  salah  satu  bukti  bahwa  teknologi dapat memberikan competitive advantage dalam persaingan bisnis. Namun  pengggunaan  teknologi  juga  harus  didukung  dengan infrastruktur dan sistem yang memadai sehingga akan memberikan hasil yang optimal bagi profitabilitas perusahaan. Oleh karena itu perlu diadakan evaluasi e-business di perusahaan ini.Dengan  adanya  framework  evaluasi  e-business  yang  di kembangkan oleh Shaaban Elahi, maka evaluasi di perusahaan ini dapat  menggunakan  framework tersebut.  Karena  framework Shaaban  Elahi  sesuai  dengan  kriteria  dan  indikator  e-business yang ada di dalam Hotel Grand Legi. Tugas  Akhir  ini  diharapkan  dapat  mengetahui  hasil  evaluasi penerapan  framework  e-business  tersebut  jika  di  terapkan  pada perusahaan Grand Legi. Lalu hasilnya dijadikan rekomendasi agar e-business  Grand  Legi  berjalan  lebih  baik  mendukung  proses bisnis perusahaan.
Kata kunci: ebusiness, framework, evaluasi.





I.  PENDAHULUAN

Tren menggunaan internet sebagai bisnis model inti juga dilakukan  oleh  Hotel  Grand  Legi.  Melalui www.grandlegihotels.co.id pelanggan hanya perlu mengakses dari  situs  untuk  reservasi  hotel  dan  berbagai  paket  menarik yang  ditawarkan  oleh  Grand  Legi.  Dengan  sistem  e-business tersebut,  Grand  Legi  dapat  melakukan  efisiensi  biaya  seperti komisi  untuk  agen  travel,  dan  juga  Grand  Legi  tidak  perlu membuat sistem  Human Resourcesebanyak pada perusahaan sejenis  hotel lainnya. e-business  yang diterapkan Grand  Legi termasuk dalam aplikasi B2C (Business to Customer) dimana aplikasi  ini  ditujukan  agar  pelanggan  dapat  langsung berhubungan  dengan  pihak  perusahaan  tanpa  harus  melalui agen  travel  seperti  sistem  reservasi  konvensional  [1]. Penerapan  e-businesspada Grand Legi  memberikan berbagai keuntungan  baik  untuk  pihak  perusahaan  maupun  bagi  pihak pelanggan.

E-businessyang digunakan pada perusahaan besar seperti Hotel  Grand  Legi  perlu  dievaluasi  untuk  mengetahui  apakah e-business yang di  terapkan  sudah tapat  sasaran dan berjalan baik  bagi  proses  bisnis  perusahaan  [2].  Kriteria  seperti kompatibilitas,  keamanan  Internet,  interoperabilitas, kepemimpinan dan manajemen, struktur keuangan, organisasi budaya dan pesaing  yang ada pada  framework untuk  saat ini sudah  mencakup  semuanya.  Sesuai  dengan  penelitian  dari Shaaban  Elahi.  (2007)  yaitu  A  framework  for  evaluating electronic commerce adoption in Iranian companies  (Shaaban Elahi.,  2009)  menerapkan  kerangka  kerja  untuk  membantu menilai semua teknis, dimensi organisasi, dan antar-organisasi untuk mengevaluasi penerapan e-business[3].

Dalam melakukan evaluasi  e-businessHotel Grand Legi ini, nantinya akan menggunakan 3 dimensi variabel yang ada pada  framework  Shaaban Elahi. Berdasarkan tinjauan literatur ada 3 dimensi identifikasi evaluasi  e-business  yaitu:  Contifict research  &  literature  review,  Technical  dan  Organization  & interorganization.  Setiap  dimensi  menghasilkan  kriteria  & indikator,  lalu  indikator  yang  di  dapat  dari  setiap  dimensi  di jadikan kerangka evaluasi  e-business  yang selanjutnya akan di evaluasi.  Survey  yang  akan  dilakukan  pada  perusahaan  di Indonesia  yang  hasil  surveinya  nanti  akan  di  olah menggunaakan SPSS[8].
Evaluasi penerapan framework e-businessdi Hotel Grand Legi  ini  diharapkan  dapat  mengetahui  hasil  evaluasi  yang tepat.  sehingga  nantinya  perusahaan  Hotel  Grand  Legi  dapat menerapkan nilai  yang didapat untuk  membangun  e-business perusahaan yang lebih efektif bagi proses bisnis perusahaan.



II.  KAJIAN PUSTAKA


A.  Evaluasi penerapan e-business Shaaban Elahi

International  Journal  of  Information  Management  (2009) 27–36.  A  framework  for  evaluating  electronic  commerce adoption  in  Iranian  companies.  Shaaban  Elahi,  Alireza Hassanzadeh.  Department  of  Information  Technology Management,  Tarbiat  Modares  University  (TMU),  Iran  : Penelitian  yang  di  lakukan  oleh  institute  for  trade  study, universitas  tarbiat  modares-pusat  pengembangan  teknologi dan studi manajemen di iran yang hasilnya untuk di sarankan kepada  para  petinggi  keuangan  di  iran  dalam  implementasi framewok e-business tersebut[8].
Gambar  dibawah  ini  menunjukkan  dimensi  dari  setiap kriteria  yang  mewakili  indikator  diusulkan  untuk  dijadikan pedoman  ukuran  bahwa  penerapan  e-business  yang  berjalan bernilai bagus.
Dimensi  pertama  mengevaluasi  nilai  ketersediaan  teknis dari organisasi untuk menggunakan e-business. Dimensi kedua mengevaluasi  bagaimana  sumberdaya  manusia  menggunakan e-business di dalam organisasi. Dimensi ketiga mengevaluasi nilai  hubungan  luar  antar  organisasi  dalam  menggunakan  ebusiness.


Gambar 1 : Model Penelitian
Sesuai  model  penerapan  e-business  ada  tiga  dimensi  ini, antara  satu  dan  yang  lainnya  berhubungan  dan  saling memberikan  pengaruh.  Garis  panah  yang  saling menghubungkan  antar  dimensi  memberikan  pengaruh terhadap  hasil  yang  akan  keluar  pada  hasil  nilai  perhitungan penerapan e-business. Hubungan antara dimensi teknis dengan dimensi organisasi, begitu juga hubungan antara dimensi antar organisasi dengan dimensi organisasi.

Ada 4 uji yang akan dilakukan jika data sudah didapatkan melalui  indikator  yang  ada  di  atas  yaitu  uji  reliabilitas,  uji Wilcoxon, uji friedman dan yang terakhir uji kolerasi.

B.  SPSS

SPSS  adalah  sebuah  program  aplikasi  yang  memiliki kemampuan  analisis  statistik  cukup  tinggi  serta  sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana sehingga  mudah  untuk  dipahami  cara  pengoperasiannya. Beberapa  aktivitas  dapat  dilakukan  dengan  mudah  dengan menggunakan pointing dan clicking mouse.
SPSS  banyak  digunakan  dalam  berbagai  riset  pemasaran, pengendalian dan perbaikan mutu (quality improvement), serta riset-riset  sains.  SPSS  pertama  kali  muncul  dengan  versi  PC (bisa  dipakai  untuk  komputer  desktop)  dengan  nama SPSS/PC+  (versi  DOS).  Tetapi,  dengan  mulai  populernya system  operasi  windows.  SPSS  mulai  mengeluarkan  versi windows (mulai dari versi 6.0 sampai versi terbaru sekarang). Pada  awalnya  SPSS  dibuat  untuk  keperluan  pengolahan  data statistik  untuk  ilmu-ilmu  social,  sehingga  kepanjangan  SPSS itu  sendiri  adalah  Statistikal  Package  for  the  Social  Sciens. Sekarang  kemampuan  SPSS  diperluas  untuk  melayani berbagai jenis pengguna.



III.  METODOLOGI PENELITIAN

A.  Pembuatan Kuesioner

Kuisoner yang digunakan sesuai dengan paper A framework for  evaluating  electronic  commerce  adoption  in  Iranian companies  (Shaaban  Elahi.,  2009)  tanpa  mengubah sedikitpun.Dengan menggunakan skala Likert dari 5 poin (1 = sangat  tidak  setuju,  5  =  sangat  setuju)  digunakan  untuk mengukur indikator dalam model.

B.  Rancangan Sampling

Rancangan sampling yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan  metode  sampling  stratifikasi.  Pengambilan sampel  acak  stratifikasi  adalah  suatu  proses  pemilahan terhadap populasi ke dalam beberapa strata yang saling pisah. Pengambilan sampel dengan stratifikasi lebih menekankan dan memperhatikan  sub-klaster  yang  ada.  Pembagian  sub-klaster dapat  didasarkan  pada  karakteristik  atau  tipe  dari  populasi[15].  Penentuan  ukuran  populasi  sampel  yang  diambil, dihitung menggunakan rumus slovin sebagai berikut.


Setelah  mendapat  sample  populasi  selanjutnya  alokasi sampel  dari  ketiga  kelompok  tersebut  dengan  menggunakan rumus  sampling  stratifikasi  sampel  proporsional  seperti  pada persamaan.



C.  Uji reliabilitas

Setelah  data  kuesioner  dikumpulan,  pada  tahap  ini  data yang  diperoleh  di  uji  reliabilitas  data  sampel  yang  bertujuan untuk  melihat  persebaran  hasil  dari  kuisioner  reliable. Sehingga  diharapkan  data  yang  digunakan  mampu  dilakukan analisis lebih  lanjut. Dalam analisis data dilakukan pengujian reliabilitas  menggunakan  rumus  (2.3)  indikator-indikator berdasarkan data yang didipatkan, dimana dari hasil pengujian reliabilitas tersebut koefisien alfa Cronbach harus lebih besar dari  0,60  yang  menunjukkan  bahwa  indikator-indikator  yang digunakan  memiliki  reliabilitas  yang  tinggi  sehingga  dapat dilanjutkan kepada tahap selanjutnya.

D.  Uji wilcoxon

Pengujian  Wilcoxon  dilakukan  untuk  membandingkan antara  dua  kelompok  data  yang  saling  berhubungan.  Uji  ini menghasilkan  efektifitas  dari  indikator  dalam  kategori  yang mewakili  dimensi.  Dalam  tugas  akhir  ini  uji  Wilcoxon dilakukan  per  kriteria  dalam  dimensi  untuk  membandingkan dua kelompok yaitu yang bekerja diatas 2 tahun dan yang baru bekerja  dibawah  2  tahun  menggunakan  rumus  (2.4). Efektifitas  hasil  yang  dilihat  dari  uji  ini  adalah  nilai  pvalue yang sebesar <0,05.

Pada penelitian ini karyawan dibedakan dalam 2 kategori yaitu kurang dari 2 tahun dan lebih dari 2 tahun. Pengkategorian ini didasarkan pada penelitian dari Dustmann dan Meghir (2003) yang  menyatakan  bahwa  perbedaan  karyawan  yang  telah terampil dalam pekerjaan yang bersangkutan dibatasi dalam 2 tahun dimana dalam hasil penelitiaannya menyebutkan bahwa karyawan  yang  tidak  terampil  selama  pengalaman  kerjanya tidak  signifikan  dalam  periode  2  tahun  [15].  Sehingga  pada penelitian  ini  digunakan  kategori  tersebut  untuk  mengetahui perbedaa  penerapan  e-bussiness  pada  karyawan  yang  telah berpengalaman dan belum berpengalaman.

E.  Uji Friedman

Uji Friedman digunakan untuk mengetahui signifikasi rank tingkatan  dari  indikator  yang  efektif  berpengaruh  di  dimensi menggunakan  rumus  (2.5).  Jadi  indikator  efektif  yang  sudah lolos  dari  uji  wilconxon  selanjutnya  diurutkan  tingkatannya dalam  uji  friedman  ini.  Uji  Friedman  dilakukan  untuk mengetahui  perbedaan  lebih  dari  dua  kelompok  sampel  yang saling  berhubungan.  Rank  prioritas  dari  hasil  uji  friedman dilihat  berdasarkan  nilai  pvalue  <0,05  dan  diurutkan  mean rank dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah [11].

F.  Uji kolerasi

Uji  Korelasi  bermanfaat  untuk  mengukur  kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan  skala-skala  tertentu,  misalnya  Pearson  data  harus berskala  interval  atau  rasio;  Spearman  dan  Kendal menggunakan  skala  ordinal.  Kuat  lemah  hubungan  diukur menggunakan  jarak  (range)  0  sampai  dengan  1,  uji  ini dilakukan  untuk  mengetahui  arah  hubungan  antar  dimensi. Hubungan antara dimensi akan saling mempengaruhi nilai dari penerapan e-business yang sedang berlangsung.

IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN
A.  Deskripsi Objek Penelitian

Sesuai  hasil  dari  rancangan  sampling  diatas  maka selanjutnya  mengambil  data  dari  responden  yang  dituju, dimensi teknis sebanyak 11 orang yang dibawah 2 tahun dan 14  orang  yang  diatas  duatahun  bekerja,  dimensi  organisasi sebanyak  7  orang  yang  dibawah  2  tahun  dan  9  orang  yang diatas duatahun bekerja, dimensi organisasi sebanyak 6 orang yang  dibawah  2  tahun  dan  7  orang  yang  diatas  duatahun bekerja.  Jika  sudah  mendapatkan  data  dari  responden  yang dituju  selanjutnya  menentukan  validitas  dari  elemen  yang diidentifikasi untuk masing-masing dimensi teknis, organisasi dan antar organisasi dengan uji reliabilitas.



B.  Uji reliabilitas

Uji  reliabilitas  disini  di  uji  langsung  54  responden dengan  142  pertanyaan  diukur  dengan  beberapa  pertanyaan yang  tercantum  dalam  kuesioner  dalam  1  variabel.  Dimana dari  hasil  pengujian  reliabilitas  tersebut  harus  diperoleh koefisien  alfa  Cronbach  lebih  besar  dari  0,60  untuk menunjukkan  bahwa  indikator-indikator  yang  digunakan memiliki  reliabilitas  yang  tinggi  sehingga  dapat  dilakukan analisis selanjutnya.

Tabel 2: Hasil uji reliabilitas spss
Reliability Statistics

Koefisien alfa Cronbach sebesar 0,740 yang lebih besar dari  0,7  menunjukkan  bahwa  indikator-indikator  yang digunakan memiliki reliabilitas yang tinggi.Setelah  data yang didapat reliable selanjutnya data sudah memenuhi syarat untuk dilakukan  identifikasi  mana  indicator  yang  diterima  dan ditolak  dari  masing-masing  dimensi  menggunakan  uji Wilcoxon dan uji friedman. Sesuai dengan framework evaluasi yang  digunakan  pada perusahaan Grand Legi nantinya  dapat dilihat dari korelasi setiap dimensi.

C.  Uji Wilcoxon & Uji Friedman

1)  Dimensi teknis

Rata-rata dan standar deviasi dari respon pada indikatorindikator dimensi teknis ditunjukkan pada tabel 3. Pada tabel tersebut  dapat  dilihat  bahwa  sebagian  besar  dari  rata-rata respon berada pada skala 3. Indikator pertama yaitu integrasi unit yang berbeda dari organisasi yang tersedia dan indikator keenam  yaitu kecukupan spesifikasi  komputer  memiliki ratarata  respon  pada  skala  4  yang  menunjukkan  kesetujuan  pada kedua  indikator  tersebut.  Selain  itu,  dari  tabel  juga  dapat diketahui terdapat 1 indikator  yang  memiliki rata-rata  respon pada  skala  2  yang  menunjukkan  ketidaksetujuan  yaitu  pada indikator koneksi jaringan internet.
Tabel 3: Hasil uji dimensi teknis



2)  Dimensi organisasi

Rata-rata dan standar deviasi indikator-indikator kriteria leadership  dan  manajemen  pada  dimensi  organisasi.  Pada tabel  tersebut  dapat  dilihat  bahwa  seluruh  rata-rata  respon berada pada skala 3 yang menunjukkan kenetralan dari tingkat kesetujuan  untuk  indikator-indikator  kriteria  leadership  dan manajemen pada dimensi organisasi. Dimensi antar-organisasi.

Seperti  halnya  pada  kriteria  leadership dan  manajemen, kriteria  infrastruktur  finansial  juga  memiliki  rata-rata  repon pada  skala  3  yang  menunjukkan  kenetralan  dari  tingkat kesetujuan  untuk  indikator-indikator  kriteria  kriteria infrastruktur  finansial  pada  dimensi  organisasi.  Hal  ini  dapat dilihat pada Tabel berikut.

Indikator-indikator  pada  kriteria  budaya  organisasi memiliki   rata-rata  repon  pada  skala  3  seperti  yang ditunjukkan  pada  Tabel  4.  Hal  tersebut  mengindikasikan kenetralan  dari  tingkat  kesetujuan  untuk  indikator-indikator kriteria budaya organisasi  pada dimensi organisasi.

Pada  kriteria  sumber  daya  manusia  terdapat  2  indikator dengan  rata-rata  respon  pada  skala  4  yang  menunjukkan kesetujuan  yaitu  rasio  karyawan  muda  yang  tinggi  dan karyawan  teknis  mengerti  dengan  jenis  standar  e-commerce Sedangkan  indikator-indikator  yang  lain  memiliki  rata-rata respon pada skala 3 seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.

Indikator-indikator kriteria berhubungan dengan dimensi organisasi  memiliki  rata-rata  respon  pada  skala  3  yang menunjukkan  kenetralan  pada  kesetujuan  untuk  indikatorindikator tersebut. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel menunjukkan nilai rata-rata respon dari indikatorindikator  kriteria berhubungan  dengan  domain  organisasi. Pada  tabel  4  dapat  dilihat  bahwa  terdapat  2  indikator  pada kriteria  berhubungan  dengan  domain  organisasi  dengan  ratarata  respon pada skala  4 yang  menunjukkan kesetujuan  yaitu tingkat keragaman yang tinggi dari pelanggan nyata organisasi (orang)  dan  cakupan  pasar  eksternal  yang  tinggi,  dan  dua indiktor yang lain memiliki rata-rata respon pada skala 3.

Pada  Tabel  4dapat  dilihat  nilai  rata-rata  respon  dari indikator-indikator  kriteria  berhubungan  dengan  struktur organisasi.  Pada  tabel  menunjukkan  bahwa  terdapat  2 indikator pada kriteria berhubungan dengan domain organisasi dengan  rata-rata  respon  pada  skala  4  yang  menunjukkan kesetujuan  yaitu sentralisasi rendah organisasi  dan formalitas tinggi organisasi, sedangkan indikator yang lain  memiliki ratarata respon pada skala 3 dan 2.

Tabel  4  dapat  memperlihatkan  bahwa  sebagian  besar nilai  rata-rata  respon  dari  indikator-indikator  kriteria berhubungan dengan produk berada pada skala 3 dan terdapat 1  indikator  dengan  rata-rata  respon  pada  skala  4  yang menunjukkan  kesetujuan  yaitu  Tingkat  reputasi  merek  yang tinggi.

Tabel 4: Hasil uji dimensi organisasi



3)  Dimensi antarorganisasi

Rata-rata  dari  indikator-indikator  kriteria  berhubungan dengan pelanggan pada dimensi antar organisasi dapat dilihat pada  Tabel  5.  Tabel  tersebut  menunjukkan  bahwa  sebagian besar  nilai  rata-rata  respon  dari  indikator-indikator  kriteria berhubungan dengan produk berada pada skala 3 dan terdapat 3 indikator  dengan  rata-rata  respon  pada  skala  4  yang menunjukkan  kesetujuan  yaitu  akses  pelanggan  ke  internet dengan  rasio  tinggi,  kontak  pelanggan  dengan  perusahaan untuk  mencari  pesanan,  dan  permintaan  pelanggan  untuk membuat situs.

Rata-rata  dari  indikator-indikator  kriteria  berhubungan dengan  pesaing  pada  dimensi  antar  organisasi  dapat  dilihat pada  Tabel  5.  Tabel  tersebut  menunjukkan  bahwa  sebagian besar  nilai  rata-rata  respon  dari  indikator-indikator  kriteria berhubungan dengan produk berada pada skala 3 dan terdapat 2 indikator  dengan  rata-rata  respon  pada  skala  4  yang menunjukkan  kesetujuan  yaitu  penggunaan  situs  pesaing  dan tingkat  kesadaran  perusahaan  tentang  pengaruh  pesaing  ecommerce perusahaan.

Rata-rata  dari  indikator-indikator  kriteria  berhubungan dengan  pemasok  pada  dimensi  antar  organisasi  dapat  dilihat pada Tabel 5. Tabel tersebut menunjukkan bahwa seluruh nilai rata-rata  respon  dari  indikator-indikator  kriteria  berhubungan dengan  produk  berada  pada  skala  3  menunjukkan  kenetralan pada kesetujuan untuk setiap indikator.
Tabel 5: Hasil uji dimensi antarorganisasi



D.  Uji Kolerasi

Berdasarkan  hasil  penentuan  validitas  dari  elemen  yang diidentifikasi  pada  masing-masing  dimensi  teknis,  organisasi dan antar organisasi, dilakukan evaluasi penerapan e-business pada  perusahaan  Grand  Legi  dengan  melihat  korelasi  dari ketiga dimensi tersebut. Hasil korelasi ketiga dimensi tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6: Hasil uji kolerasi antar dimensi


Hasil  korelasi  pada  Tabel  6  menunjukkan  bahwa  ketiga dimensi memiliki korelasi yang signifikan yaitu korelasi teknis dengan  organisasi  pada  taraf  signifikasi  0,01  sedangkan korelasi teknis dengan antar organisasi dan organisasi dengan antar  organisasi  pada  taraf  signifikasi  0,1.  Nilai  koefisien korelasi teknis dengan organisasi sebesar -0,412 menunjukkan korelasi negatif antara kedua dimensi tersebut. Hal ini berarti bahwa  semakin  tinggi  dimensi  teknis  maka  semakin  rendah pula  dimensi  organisasi  pada  penerapan  e-business  atau sebaliknya,  sehingga  hubungan  kedua  dimensi  ini  pada penerapan  e-business  di Hotel Grand Legi harus ditingkatkan ke  arah  positif.  Hasil  serupa  juga  ditunjukkan  pada  korelasi antara dimensi organisasi dengan antar organisasi dengan nilai koefisien  korelasi  -0,233.  Sedangkan  korelasi  antara  dimensi teknis  dengan  antar  organisasi  menunjukkan  korelasi  positif dengan koefisien 0,249.

E.  Kesimpulan

Dari  pelaksanaan  penelitian  tugas  akhir  ini  di  dapatkan kesimpulan :

1.  Nilai koefisien korelasi teknis dengan organisasi bernilai negatif menunjukkan korelasi negatif antara kedua dimensi tersebut. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi dimensi teknis maka semakin rendah pula dimensi organisasi pada penerapan e-business atau sebaliknya, sehingga hubungan kedua dimensi ini pada penerapan ebusiness di Hotel Grand Legi harus ditingkatkan ke arah positif.

2.  Hasil  serupa  juga  ditunjukkan  pada  korelasi  antara dimensi  organisasi  dengan  antar  organisasi.  sehingga hubungan  kedua  dimensi  ini  pada  penerapan  e-businessdi Hotel Grand Legi harus ditingkatkan ke arah positif.

3.  Sedangkan  korelasi  antara  dimensi  teknis  dengan  antar organisasi  menunjukkan  korelasi  positif  sehingga  untuk dimensi teknis dengan antar organisasi masih diperlukan peningkatan  agar  korelasi  kedua  dimensi  tersebut semakin kuat.
Dari  pelaksanaan  Tugas  Akhir  ini,  dapat  diberikan rekomendasi  untuk   perusahaan  Grand  Legi  dengan menggunakan  nilai  modus  dari  masing-masing  indikator  dari hasil  uji  Wilcoxon  pada  setiap  dimensi.  terdapat  masingmasing 2 indikator pada setiap dimensi yang memiliki modus rendah yang harus diperbaiki adalah sebagai berikut :
Dimensi Teknis :
a. Kecepatan yang sesuai dari jaringan dan internet exploler
b. Kemungkinan adanya layanan melalui website
Dimensi Organisasi
a. Karyawan mengerti dengan contoh praktis e-commerce
b. Tingkat digitalizability produk yang tinggi
Dimensi Antar Organisasi
a.  Kemampuan  pemasok  untuk  menerima  dan  memproses pesanan online
b.  Penggunaan  saat  internet  untuk  menemukan  bahan  dan pemasok bagian perusahaan



V.  DAFTAR PUSTAKA

[1]  Kenneth  C.  Laudon  and  Carol  Guercio  Traver  2009.  “E-Business: Business,  Technology,  and  Society  2009”,  Fifth  Edition,Prentice  Hall,  a division of Pearson Education, Inc..
[2] Sid L. Huff, 2000. “Cases in Electronic Commerce”. McGraw-Hill.
[3]  [3] Corbitt, B. J., Thanasankit, T., Yi, H. (2003). “Trust and E-Business: A Study  of  Consumer  Perceptions,  Electronic  Commerce  Research  and Applications” 2, 203-215.
[4] Onno W. Purbo & Aang Arif. W ; Mengenal E-Business, Jakarta, 2010.
[5] Baum David (1999, pp. 36-34) ; E-Business dynamic set.
[6]  Scribd.  “e-business  Grand  Legi”.  September  2013. http://www.scribd.com/doc/24332975/E-Commerce-Grand Legi
[7] Hotel  Grand  Legi  Mataram.  (2009)  Profil  Hotel  Grand  Legi  Mataram. [Online]. http://www.grandlegihotels.co.id/
[8] Shaaban Elahi, Alireza Hassanzadeh (2009) “A framework for evaluating electronic  commerce  adoption  in  Iranian  companies”  Department  of Information  Technology  Management,  Tarbiat  Modares  University  (TMU), Iran-International Journal of Information Management.
[9]  Azwar, Saiffudin. 2003. “Reliabilitas dan Validitas”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
[10]  Statistik  literature,  uji  Wilcoxon  . http://www.statistikolahdata.com/2011/12/uji-wilcoxon.html
[11]  Friedman,  Milton  (March  1939).  "A  correction:  The  use  of  ranks  to avoid  the  assumption  of  normality  implicit  in  the  analysis  of  variance". Journal  of  the  American  Statistical  Association  (American  Statistical Association) 34 (205): 109
[12]  Daniel,W.W.STATISTIK  NONPARAMETRIK TERAPAN.2011.Gramedia.
[13]  Perry  Roy  Hilton  and  Charlotte  Brownlow,  “SPSS  Explained”,  (East Sussex : Routledge, 2004) p.364.
[14]  Kurniawan,  Albert,  S.E.  2011.  “SPSS  Serba  Serbi  Analisis  Statistika Dengan Cepat dan Mudah”. Jasakom. Jakarta.
[15]  Susilaningrum,  D.,  &  Purhadi.  (2002).  Buku  Ajar  Teknik  Sampling. Surabaya: Jurusan Statistika FMIPA ITS.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar